Winning Team (from : arsenal.com) |
Ya, itulah kata yang tepat untuk menggambarkan hasil evaluasi
musim 2013/2014 yang baru berakhir pada tanggal 17 Mei 2014 kemarin. Setelah
8 tahun, Arsenal hanya menawarkan “kita akan
lebih baik lagi tahun depan”, akhirnya di musim ke 9 ini kita benar-benar
melihat Rosicky cs., mengangkat sebuah Piala mayor, Piala FA, sebagai lambang
akan hasil kerja keras Arsenal sepanjang tahun ini, dan mungkin sepanjang 8
tahun ini. Selama 8 tahun ini, Arsene Wenger selalu dikambing-hitamkan akan
ketidakmampuan Arsenal untuk berkompetisi. Selama 7 tahun ini, Thomas Rosicky yang
sudah membela Arsenal dari tahun 2006, tidak pernah mengangkat piala beneran
(sori Emirates Cup), padahal sebelumnya, Dia adalah skuad utama B. Dortmund
ketika memenangi Liga Jerman pada tahun 2001/2002. Raihan Piala FA ini juga
terasa sangat manis bagi B. Sagna dan L. Fabiasnky, di musim terakhirnya
(kemungkinan) berbaju Arsenal, akhirnya mereka merasakan euphoria sebagai
seorang pemenang layaknya pemain hebat lainnya. Dan bagi J. Wilshere, C. Jenkinson, K. Gibbs, A. Ramsey, A.
Chamberlain, S. Cazorla, W. Szczesny (walau tidak pernah bermain di FA Cup
musim ini), L. Koscielny, dan S. Ganbry adalah tidak salah bagi mereka untuk
memperpanjang kontrak untuk 3-5 tahun mendatang. Mereka akan menjadi bagian
penting untuk kesuksesan Arsenal di masa yang akan datang.
Benar, trophy FA Cup ini sungguh menjadi penutup musim yang
sangat manis sekali. Kerinduan yang sangat lama untuk melihat para pemain
Arsenal bersorak kembali di tribun juara dan berfoto narsis di parade Bus Tingkat
di Islington, London.
Lalu apa saja yang patut dicatat dari musim yang manis bagi (oleh)
Arsenal ini?
- Penampilan Pemain, Taktik/Strategi, dan Mental
Arsenal masih tetap memainkan Formasi 4-3-3 seperti musim lalu dengan susunan : GK : 1-Szczesny (21-Fabiansky, 13-Viviano); LB : 28-Gibbs (17-Monreal), RB : 3-Sagna (25-Jenkinson), CB : 6-Koscielny, CB : 4-Merteacker (5-Vermaelen); DM : 8-Arteta (20-Flamini, 24-Diaby), CM : 16-Ramsey (10-Wilshere), CM : 19-Cazorla (29-Kallstrom), AM : 11-Ozil (7-Rosicky, 58-Zelalaem); RW/ST : 14-Walcott (15-Chamberlain, 31-Miyaichi, 44-Gnabry ), ST 12-Giroud (9-Podolski, 22-Sanogo, 21-Bendtner, 30-Park). - Permainan BertahanDi liga Inggris dan Liga Champions, Susunan pemain Arsenal tidak jauh berbeda dengan musim sebelumnya. Masih mengandalkan Szczesny dan Fabiasnky di posisi Penjaga Gawang. Duo Per dan Koz di Bek Tengah, Gibbs dan Sagna di posisi Bek Kiri dan Bek Kanan. Yang unik adalah Arsenal hanya mempunyai 1 cadangan bek tengah yaitu kapten kita, Vermaelen. Jika Thomas cedera, yang menggantikan adalah Sagna. Cadangan Gibbs masih Nacho Monreal, dan cadangan Sagna masih Jenkinsnon. Jumlah pemain bertahan kita ada 7 orang. Jumlah yang sangat minim untuk ukuran tim besar. Tapi ternyata itu sudah cukup untuk menjalani musim ini. Entah kenapa, kita cukup beruntung tak ada bek-bek kita yang cedera di waktu yang bersamaan. Jumlah bek yang sedikit ini justru membuat, jam bermain Nacho, Vermaelen, dan Jenko bertambah. Tak terbayangkan jika Djourou tidak dipinjamkan ke Hamburg, saya ragu dia akan mencatatkan caps, jika melihat penampilan duo CB kita saat ini.Szczesny bermain sangat baik musim ini, dia menghasilkan 16 clean sheet. Sama dengan catatan Petr Cech. Sepanjang musim ini tidak ada fatal error seperti musim-musim sebelumnya. Bek-bek Arsenal bermain sangat rapi dan disiplin ketika menjaga keunggulan.Ada taktik baru dari Wenger khusus untuk bertahan di musim ini, yaitu : memasukkan 2 bek sekaligus ketika akan memasuki 10 menit terakhir, bek Asenal berjumlah 6 orang ketika menjaga keunggulan!Namun penampilan bertahan Arsenal tidak konsisten jika sedang melawan tim besar. 4 kali Arsenal kebobolan dalam jumlah yang besar musim ini (6-3 vs City, 5-1 vs Liverpool, 6-0 vs Chelsea, dan 3-0 vs Everton)Strategi lawan untuk memanfaatkan lamanya pemain Arsenal nyetel dalam sebuah pertandingan membuat lawan sangat leluasa untuk membombardir pertahanan Arsenal di 30 menit awal. Bahkan ketika menang di Final FA pun, Arsenal kebobolan 2 gol di 10 menit awal!Kebiasaan Arsenal musim ini adalah ketika mereka sudah bisa menahan lawan untuk tidak kebobolan di babak awal, kemungkinan mereka untuk menang dan tetap clean sheet semakin besar.Hal ini adalah hal yang perlu Wenger benahi di musim depan untuk menyiapkan pemain Arsenal untuk bertahan selama 90 menit, bukan di 60 menit terakhir saja!
- Permainan MenyerangAda yang kurang dari Arsenal tahun ini,
yaitu jumlah golnya yang terbilang minim, “hanya” 68 gol. Paling sedikit dalam
5 musim belakangan. Terakhir kali Arsenal mencetak gol di bawah 70 gol ada di
musim 2008/2009 (68 gol). Seperti diakui oleh Wenger sendiri ( baca di sini
)
Ada apa dengan lini depan Arsenal?
Ada apa dengan Giroud, si Top skor liga Prancis musim 2011/2012 (21 gol) itu ?
Tak bisa dipungkiri, perkataan Sir Alex Ferguson, bahwa jika ingin menjadi juara liga Inggris, anda harus mempunyai pemain yang bisa mencetak 25 gol dalam semusim. Giroud musim ini? 16 gol. Sebenernya Giroud tak maen jelek-jelek amat musim ini, dibandingkan musim lalu (11 gol), dia mengalami peningkatan 5 gol. Tapi peningkatan itu masih kurang, jika Arsenal ingin menjadi yang terbaik. Masih ada beberapa faktor yang perlu Giroud perbaiki musim depan, yaitu : finisihing yang kurang tajam, pengambilan keputusan apakah akan shoot atau membagi bola ke rekan yang lain yang posisinya lebih bagus, dan sedikit keberuntungan. Soal perannya di Arsenal sebagai pemantul dan goal getter utama sebenernya sudah dijalani oleh Giroud dengan baik. Dan tahun depan (walau banyak yang meragukan, saya yakin dia tetap bertahan di Arsenal) tak ada lagi excuse mengenai adaptasi. Soalnya dia akan memasuki tahun ketiganya di Arsenal. itu adalah saat yang tepat untuk menunjukkan banyak gol cantik seperti lawan West Ham ini dan juga tentunya assist brilian seperti lawan Norwich ini :
Faktor cederanya Walcott ketika menang melawan Sp*rs (2-0) juga sangat mempengaruhi ketajaman Arsenal. 25 pertandingan dilalui Arsenal tanpa Walcott. Sangat disayangkan cedera lututnya lumayan parah, yang membuat dia juga tidak bermain di Piala Dunia 2014. Hanya 5 gol yang dicetak musim ini, andaikan dia bermain penuh musim ini, mungkin…. Ah sudahlah, tak usah membayangkan yang sudah tidak mungkin terulang lagi waktunya. Kita lihat saja kemampuan tim medis Arsenal, apakah mampu membuat Walcott berlari disepanjang musim 2014/2015.
Datangnya Ozil sebenernya membawa sedikit perubahan di gaya permainan Arsenal (bisa dibaca di sini). Perubahan ini membawa pengaruh yang cukup besar bagi permainan Arsenal secara keseluruhan. Namun ternyata Ozil belum belum terlalu konsisten menjalankan perannya. Belakangan kita tahu kelemahan dari Ozil, yaitu : tidak terlalu kuat jika diajak untuk berduel dan mood-nya Ozil yang sering naik turun, sehingga membuat Arsenal yang (cukup) bergantung kepada kreativitas Ozil, sering menjadi mandek juga bersamaan dengan mood-nya Ozil. Ozil menjadi sering dicela sebagai pemain yang malas.
Cederanya Ozil cukup membawa pencerahan kepada Arsenal dan juga Ozil sendiri. Bagi Arsenal, terutama fans Arsenal, hilangnya Ozil di lapangan tengah, ternyata membuat Arsenal seperti kehilangan sentuhan. Permainan Arsenal terhenti di oper-operan bola di lapangan sendiri, tidak ada yang membuat Risky Passing (baca di sini). Dan bagi Ozil sendiri, membuat dia sadar, bahwa dia harus tetap bermain dengan penuh fokus dan motivasi, karena bukan tak mungkin posisinya akan digeser oleh pemain lain yang bermain lebih baik. Terlihat setelah comeback-nya Ozil di pertandingan vs Hull City (berbarengan dengan kembalinya Ramsey dan Wilshere juga) permainan Arsenal menjadi penuh dengan kreativitas yang membuat roda permainan Arsenal berputar dengan sangat mulus.
Secara garis besar, permainan menyerang Arsenal yang terkenal cantik, masih terpelihara tahun ini berkat adanya trio Midfield Arsenal, M. Ozil, J. Wilshere, dan Ramsey di tambah sokongan dari Holding Midfield, Arteta, dan Gelandang pekerja keras, S. Cazorla. Banyak gol indah tercipta tahun ini, seperti golnya Wilshere, dan Rosicky ini. Benar-benar mencerminkan kekuatan dari speed pass dan team work yang sangat sulit untuk ditiru tim lain.
Tahun depan, dengan kembalinya Walcott, dan kemungkinan adanya tambahan pemain depan yang masuk, akan membuat pola penyerangan Arsenal akan semakin sulit untuk dibaca. Karena Wenger akan mempunyai keleluasaan untuk memutar formasi, dan memilih pemain yang tepat untuk disesuaikan dengan lawan yang akan dihadapi. Jika ingin bermain cepat dan penuh tenaga bisa memainkan Wilshere/Rosicky, Walcott, dan Podolski, dibelakang Giroud/Sanogo. Sedangkan jika ingin bermain dengan tempo yang lambat dan memainkan ball-possesion bisa memainkan Ozil, Cazorla, dan Ramsey di belakang Giroud (atau mungkin striker baru yang bakal dibeli Wenger)
Di bangku cadangan, ada T. Rosicky, yang memperpanjang kontraknya di tengah musim, S. Gnabry, Ox. Chamberlain, Flamini, dan tentunya G. Zelalem (the next Cesc menurut saya). Sepertinya, kedalaman tim cukup terjaga tahun depan. - Mental Juara
di FA Cup dan mental memble di Liga
Inggris
Mental ala-spartans di ajang Piala FA
Jutaan umat Gooners merayakan keberhasilan Arsenal meraih Piala FA dengan penuh sukacita di seluruh penjuru dunia. Sebenarnya ini bukanlah trophy terbaik yang pernah Arsenal raih, namun proses-nya yang berlangsung selama 8 tahun, membuat raihan Piala FA ini terasa begitu indah. Bagimana akhirnya Arsenal mampu meraih Piala itu? Penuh dengan perjuangan.
Jika kita flash back sedikit, Arsenal memang layak diganjar dengan Piala. Bagaimana tidak, mereka menumbangkan 3 tim penghuni 6 besar klasemen Liga Inggris, sebelum menyentuh babak semifinal (vs Wigan). Pertama, Sp*s, kedua, Liverpool, ketiga, Everton. Di babak Semifinal, yang sepertinya akan berlangsung mudah buat Arsenal ternyata tidak semudah perkiraan. Arsenal yang ketinggalan 1 gol penalti dulu berkat “bantuan” Mertesacker, akhirnya mampu membalas melalui gol Mertesacker (juga) dan berhasil menang melalui adu-penalty, Fabiansky menjadi Hero di match ini. Dan di Final, seperti yang kita ketahui, Arsenal menang secara dramatis, ketinggalan 2 gol terlebih dahulu, Arsenal mampu membalikkan keadaan dan menang 3-2, yang 1 golnya tercipta di Extra time.
Saya sebagai fans yang sudah lama melihat permainan Arsenal, hampir tidak percaya bagaimana semua ini bisa terjadi. Bagaimana mungkin Arsenal bisa menjadi sangat fokus dan bisa tetap tenang walau sedang berada dalam tekanan (kondisi 2-0)?
Set piece
Ada yang unik dari scenario kelahiran gol Arsenal di piala FA, yaitu kebanyakan golnya berasal dari situasi set-piece. Sebuah situasi yang selama ini lebih sering dimaksimalkan oleh si #SpecialistInFailure (baca mourinho). Arsenal belakangan memang menjadi lebih berbahaya di kotak penalty ketika set-piece dengan adanya 3 raksasa (Per, Koz dan Giroud).
Wenger’s Talk
Pernahkah anda mendengar Wenger berkata bahwa “target Arsenal musim ini adalah juara Liga Inggris” atau “menjadi juara Champion”, atau “menjadi juara Piala FA/Carling” dalam 8 tahun belakangan? Tidak pernah. Dia selalu menekankan, “pentingnya untuk selalu konsisten di 4 besar”? bukan begitu?
Nah di awal musim Wenger pernah nyeletuk ke media : “sudah lama kami tidak memenangkannya (piala FA), pasti rasanya akan sangat menyenangkan jika kami bisa mengangkat piala itu kembali” sebelumnya Wenger tidak pernah mengumbar janji lagi ke media akan meraih sebuah gelar semenjak tahun-tahun dimana Arsenal akan mengalami penghematan dana untuk transfer pemain.
Waktu saya membaca itu (baca di sini), feeling aja, langsung terbersit gambaran siapa orang yang akan mengangkat piala itu di akhir musim, Vermaelen/ Arteta (dan ternyata Vermaelen, walau dia tidak bermain sama sekali di final FA Cup)
Mungkin terdengar bull shit hal di atas, tapi itulah adanya. Anda harus mengakui jika perhitungan Wenger sangat matang. Tak sabar ingin mendengar Wenger untuk menakar kekuatan Arsenal musim depan, dan melihat target yang ingin dicapai. Mudah-mudahan sih Wenger akan mengatakan : “Arsenal akan juara Liga Inggris tahun ini” :)
Bagaimana dengan mental Arsenal di Liga inggris dan Liga Champions?
Satu kata, Memble.
Tak ada kata yang lebih tepat untuk mengungkapkan mental Arsenal di kompetisi terketat di dunia tersebut, selain kata: Memble. Bagaimana tidak, ketika Arsenal diharapkan untuk bisa menghentikan dominasi tim “sugar daddy” (baca: modal duit) macam City n Chelsea, Arsenal justru hanya sanggup meraih 2 angka di 4 pertandingan (2 seri , 0-0 dan 1-1; 2 kalah 3-6 dan 0-6!! ) melawan mereka , sama saja ketika Arsenal melawan MU yang sedang memasuki musim – musim terburuk mereka, kita juga hanya mampu meraik 1 poin (1 kalah 0-1 dan 1 seri 0-0). Ketika melawan duo Merseyside, Arsenal meraih 4 angka (1 menang 2-0 vs pool, 1 seri 1-1 vs Everton, dan 2 kalah 0-3 vs everton dan 1-5 vs Liverpool). Ketika melawan Tots, kita lebih baik, menang 2 kali (masing-masing 1-0).
Apa yang bisa kita lihat dari hasil-hasil di atas? Kita belum layak menjadi juara.
Ketika kita belum bisa mengalahkan tim terbaik, rasa-rasanya mimpi untuk menjadi juara itu sebaiknya dibuang jauh-jauh.
Minimal, kita harus bisa menang 5 kali dari 10 pertemuan melawan tim-tim di atas, dan berharap menang terus melawan tim gurem. Tahun depan MU kemungkinan akan kembali ke form terbaiknya setelah (akan) dilatih oleh Luis Van Gaal. Jadi total kita akan melawan 6 tim yang sangat berbahaya tahun depan. Duo Manchester, Duo Merseyside, dan duo derby London.
Satu hal baik yang bisa dibanggakan musim ini di Liga Inggris adalah konsistensi melawan Tim gurem. Tidak seperti biasanya, tahun ini kita tidak mendapatkan kekalahan memalukan dari tim kecil, terkecuali vs Aston Villa yang penuh dengan insiden (2 kartu merah, dan 2 penalti).
Mudah-mudahan tahun depan, mental kita melawan tim besar lebih baik, caranya? Tumbuh dengan sendirinya. Dengan meraih Piala FA tahun ini, sebenarnya sudah tumbuh mental untuk menjadi pemenang di dalam hati setiap pemain Arsenal. Ke-solid-an sebuah tim juga menjadi penentu, seharusnya tidak ada lagi kasus Giroud ini yang menyebar di media, hal ini justru membuat konsentrasi semua pemain menjadi terpecah.
Mental itu tidak dapat dibeli, itu tumbuh dengan sendirinya.
- Pemain yang sudah (atau kemungkinan) Keluar
- Lukasz Fabiansky
Lukasz sudah resmi bergabung dengan Swansea ( baca di sini ). Saya pribadi sangat sedih dengan kepergiannya, dia adalah salah satu penyebab kenapa Szczesny bermain lumayan bagus musim ini. Dengan permainan cemerlangnya, dia membuat Szczesny harus berusaha keras untuk mendapatkan tempatnya di skuad utama Arsenal, yang sempat direbut oleh Fabiansky di akhir musim lalu. Jadi sekarang, Arsenal sudah punya 2 kiper “mata-mata” di Premiere League, setelah Mannone (Sunderland), sekarang (Fabiasnky) :( - Bacary Sagna (isu)
Kontraknya akan habis july nanti, tapi dia belum menanda-tangani perpanjangan kontrak yang kabarnya ditawari oleh Arsenal 3 tahun ke depan dengan gaji 80k Pounds/pekan. Bukan nilai yang cukup untuk menghargai pemain berpengalaman seperti dia, bahkan jika harus ditukar dengan cintanya yang sangat besar kepada Arsenal.
Kabarnya City selangkah lagi untuk mendapatkan tandatangannya (baca di sini ). - Thomas Vermaelen (isu)
Akankah dia mengikuti jejak Vieira, Gilberto, Henry, Cesc, dan Persie? Yaitu kebiasaan Arsenal untuk menjual pemain yang berstatus kapten, hampir di setiap musim? Entah disengaja atau tidak, yang jelas masa depan Verminator di Arsenal sepertinya tidak panjang lagi, seperti kapten-kapten kita sebelumnya. Sejujurnya saya tidak terlalu suka jika dia harus keluar, tapi sepertinya posisi pemain cadangan bukanlah posisi yang ideal buatnya.
Kabarnya dia diincar oleh MU. - Nicklas Bendtner, Park Chu-Young (fix)
Kontraknya akan berakhir musim ini dan sepertinya tidak ada tanda-tanda bakal diperpanjang kontraknya, apalagi mengingat perilaku Bendtner yang suka mabok. - Viviano, Kallstrom (fix)
Masa peminjaman mereka sudah habis, dan tak ada niat Arsenal untuk mempermanenkannya.
- Lukasz Fabiansky
- Isu pemain yang Masuk
- Serge Aurier
Bek kanan kelahiran 24 December 1992 ini digosipkan sebagai penerus B. Sagna. Penampilan bagusnya bersama Toulouse, membuatnya dipanggil untuk bermain di timnas Pantai Gading. Dengan umur 21 tahun, jika dia bergabung bersama Arsenal, sepertinya dia mempunyai masa depan yang cerah di Arsenal.Serge Aurier (from : nsno.co.uk) - Pengganti Lukasz?
Non-info - Loic Remy
Di pertandingan terakhir Arsenal vs Norwich, Remy terlihat menonton pertandingan itu di tribun VIP. Apakah itu sebuah tanda dia akan berbaju Arsenal? Wenger sih menepis berita itu, tapi kita lihat saja nanti.Loic Remy (from : dailymail.co.uk) - Pengganti Mikel Arteta (???)
Khusus yang satu ini, sebenernya hanya opini saya pribadi saja. Menurut saya salah satu sektor yang harus diperbaiki oleh Wenger adalah sektor gelandang bertahan, dan Arteta berada di posisi itu.
Dia adalah salah satu orang yang patut disalahkan jika Arsenal sedang dieksploitasi habis-habisan oleh tim lawan. Lihat ketika Arsenal dibantai Chelsea dan Liverpool, sebagai gelandang yang berada di posisi paling belakang, Arteta seharusnya melindungi duet Bek sentral kita, dan menurut saya lagi, Arteta tidak cukup bagus dalam bertahan.
Dalam hal pendistribusian bola, menahan tempo permainan, ketenangan, memang dia sangat bagus di sana. Tapi soal mengorganisasi pertahanan, tackle, dan pressing lawan, Arteta sangat kurang. Apalagi postur tubuh yang tidak tinggi dan tidak terlalu kekar membuat Arsenal seperti menempatkan “pion” untuk menjaga lapangan tengah, bukannya “benteng”
Tidak perlu sekelas Javi Martinez (Munchen), Fernandinho (City), atau Paulinho (tots). (kalau saya jadi Wenger) hal pertama yang saya ganti perannya adalah peran Arteta sebagai DM. saya lebih suka jika memberikan tempat itu paling tidak kepada Cheick Tiote. Walaupun posturnya tidak tinggi, tapi soal tackle dan pressing tidak kalah dengan Gilberto dulu, dan kualitas passingnya juga bagus. Lars Bender mungkin? Untuk menambah Germany Collection. Atau mau nambah French Connection, semacam: Gonnalons (Lyon), atau Matuidi yang sepertinya sudah kehilangan tempat di PSG.
Tapi jika memang boleh berandai-andai, saya akan merekrut Gokhan Inler (Napoli). Holding Midfiled komplit asal Swiss ini mempunyai postur tinggi, kekar, passing bagus, mampu mengorganisasi pertahanan, dan punya kelebihan lain : tendangan geledek. Sempurna. Dan dengan kasus liga Italy yang sedang dilanda krisis ekonomi, maka sepertinya tidaklah terlalu sulit untuk mendatangkannya dari Napoli. Andai saja …..Gokhan Inler (from : dailyexpress.co.uk)
Akhir kata, tak ada yang hal yang lebih penting untuk
dilakukan saat ini selain dari bersyukur. Setelah sekian lama menanti, akhirnya
Arsenal bisa menjadi yang terbaik kembali. Apapun itu, yang diperbolehkan Yang
Kuasa untuk kita banggakan, kita harus terima dan harus disyukuri. At least, we
achieved that trophy with style.
Melihat progress dari Arsenal sejauh ini, tak heran kalau
lemari gelar Arsenal akan kembali terisi di tahun-tahun emas yang akan datang :)
No comments:
Post a Comment