Friday, June 28, 2013

Rumah Tinggal Type 388/ 360

 Haloo, selamat sore.

Hari ini saya ingin berbagi sedikit tentang Project yang masih fiktif. Deal juga belum. Buat Portofolio saja. :D

Luas tanah 365m2, luas bangunan lantai 1 = 228m2, luas lantai 1 = 160m2

Untuk lokasi belum dikonfirmasi (gile ye, udah ngerjain begini, tapi lokasinya belum tau dimana dan rumah siapa gerangan ini, :p )

Kalau ada saran boleh dikomen :)  soalnya ini masih desain pertama. 

Perspektif 1
Perspektif

Perspektif2

Perspektif


Denah Lantai Dasar
Denah
Denah Lantai Satu
Denah
Tampak Atas
Tampak
Tampak Samping
Tampak
Tampak Depan
Tampak

Friday, June 21, 2013

Anugerah tersembunyi abangku

Samuel Limbong
Selamat Sore sobat-sobat, kawan-kawan, saudara-saudari, seumat sekalian. Apa kabarnya di jumat malam yang sendu ini? 
Hari ini ini saya ingin berbagi cerita. Kali ini, saya ingin bercerita tentang abangku, Samuel Haposan Dangsina Limbong. Sama seperti saya, namanya sangat panjang, terdiri dari 4 suku kata. Dia SHDL dan saya RCSL. Saya dengan abang saya adalah 2 orang yang sangat berlawanan sifatnya. Abang saya suka berpetualang mencari hal baru sedangkan saya lebih suka berdiam di satu tempat dan berkarya disana. Namun untuk beberapa waktu kami juga mempunya kesamaan. Sama-sama tergila-gila dengan Sepakbola. Sama-sama suka cewek manis, yaelah abang tukang ketoprak di Cilodong sana juga suka kali. 


  Biografi Singkat
Foto : Limbong Family
Pada tanggal 7 Juni 1984, di daerah Sipoholon, Tapanuli Utara, lahirlah abang saya ini ke dunia. (ini sepengetahuan saya loh, untuk selengkapnya tanyakan bapak atau mamak saya) nama Samuel adalah nama yang diambil dari Alkitab, karena Samuel dalam berarti jawaban doa kedua orangtua saya. Haposan adalah nama pemberian ompung doli (kakek dari pihak ibu saya) saya, inilah beratnya jadi anak pertama laki-laki, atau anak perempuan pertama di keluarga batak, namanya itu agak berbau2 dengan nama yang agak sulit dilafalkan dalam bahasa Indonesia. Dangsina adalah nama sebuah gereja dekat Sipoholon. FYI, Dangsina dalam bahasa batak juga berarti Selatan. Sedangkan Limbong sendiri adalah marga keluarga kami.

Abang saya ketika kecil adalah anak yang sangat menarik. Sering juara kelas. Kata mama abang saya selalu tertarik dengan banyak hal. Dan selalu menjaga kakak saya. Dia tidak suka bergaul dengan orang yang merusak hal baik yang terjadi dengan sekitarnya. Ceritanya dulu waktu masih TK, ketika kami tinggal di Tarutung. Ada beberapa anak yang iseng merusak tanaman di sekitar gereja, lalu entah gimana ceritanya, mereka berdua (abang saya dengan kakak saya) memarahi anak-anak tersebut. Dari lahir sampai TK, abang saya tinggal di Tarutung. Masa-masa SD dihabiskan di Desa Silombu, Lumban Lobu, Lumban Julu. Kota terdekat dari sana adalah Porsea. Tidak banyak memori yang saya ingat, karena saya waktu itu masih kecil. Abang saya masih SD, kami lalu pindah ke Sipiongot, Tapanuli Selatan, di sana kami menghabiskan waktu bermain dengan anak-anak yang lebih dusun dari orang Silombu. Tapi saya ingat, kami dulu sempat memainan Nintendo di rumah. Nintendo pinjaman dari saudara yang tinggal di Padang Sidempuan (ibukota Tapanuli Selatan). Saya masih ingat bagaimana ketika kami memainkan game Mario Bros, anak-anak kampung berlomba-lomba mengintip kami dari sela-sela papan rumah untuk sekedar melihat kami bermain Nintendo. Terbayangkan kan betapa dusunnya Sipiongot itu.
Nah begitu bang Posan lulus SD, kami berpisah dengan abang kami. Kami sekeluarga pindah ke Padang, sedangkan bang Posan (panggilan abang di rumah) kembali ke Silombu untuk melanjutkan pendidikan di SMP Lumban Julu. Kenapa diskriminasi gitu yah? Jadi begini ceritanya, waktu itu kan belum ada pengumuman mengenai kepindahan bapak kami ke Padang, sedangkan di Sipiongot tidak ada SMP, atau mungkin tidak ada SMP yang kualitasnya cukup baik. Karena hal itulah makanya bapak berpikir untuk memindahkan bang Posan ke Silombu (kampung ibu saya) yang tingkat pendidikannya sudah lebih maju. Dan tiba-tiba datanglah surat kepindahan bapak ke Padang. Sedangkan abang sudah sempat bersekolah di Lumban Julu. Jadi disinilah kami berpisah selama 3 tahun.
Banyak cerita tentang kehidupan tentang abang saya di Silombu. Bagaimana perlakuan ompung boru (nenek) kami yang kurang adil terhadap bang Posan. Ada sedikit cerita lucu sekaligus pahit (ini menjadi salahsatu top story yang selalu di ulang-ulang ketika kami semua sedang berkumpul). Begini ceritanya, waktu itu adalah ulang tahun abang saya, saya kurang tahu yang keberapa. ompung boru saya memasakkan ayam sayur untuk bang Posan. Abang saya sangat senang. Saking senangnya abang saya, yang pada waktu itu mungkin sedang kelaparan, memutuskan untuk menambah ayam ke piringnya. Lalu dengan menepuk tangannya, ompung saya menegur : “nga sae i, sarihon tu marsogot” (yang artinya kira-kira : sudah cukup itu, sisakan untuk besok). Saya membayangkan betapa kecutnya wajah bang posan ketika. Lucu sekaligus sedih.
Setelah 1 tahun di kampung, bang Posan menyusul kami ke Padang. Di Padang, abang tidak kesulitan untuk melewati tes masuk SMP Frater, Padang, dan bersekolah disana. Selama di Padang, saya tidak terlalu memperhatikan bang Posan. Mungkin karena saya terlalu sibuk untuk bersenang-senang seorang diri mencari ikan di sawah sana :D
Lalu nasib membawa kami ke tempat dimana kami berempat lahir, Tarutung. Di sini saya banyak menghabiskan waktu dengannya. Kami sering bermain bola di lapangan SMA HKBP 2, tempat bang Posan bersekolah. Kami sering bermain tenis meja bersama. 
Foto : Me and Bro (di Photo Studio)
Setelah lulus SMA, bang Posan lulus SPMB dan melanjutkan pendidikannya ke UNSRI (Universitas Sriwijaya), mengambil jurusan Agronomi (Pertanian). Setelah kuliah cukup lama, hampir 7 tahunan, akhirnya bang Posan (kembali) menyusul kami ke Jakarta. Sempat menganggur beberapa bulan, abang membantu Tulang kami (Om/adik ibu saya) untuk menjaga counter HP. Banyak pengalamannya disana, yang tidak saya alami. Padahal saya duluan menginjakkan kaki di Jakarta. Selama menjaga counter abang beberapa kali bertemu dengan beberapa penipu yang mencoba untuk menguras isi counter yang berposisi di sekitar PGC Cililitan tersebut. Dia mengalami juga dapat shift malam untuk menjaga counter “UGD 24” , karena memang sistem dari UGD sendiri yang mengharuskan counter untuk tetap buka seama 24 jam. Sedangkan saya, Cuma sempat beberapa malam menginap di counter dan tidak benar-benar mengalami hal-hal luar biasa yang dialaminya selama disana.
Lalu abang mendapat kabar baik soal lulusnya abang tes untuk bekerja di pekerbunan di daerah Kalimantan. Tapi sebelum di bekerja, dia harus di-training ala tentara dulu di Pekanbaru, Riau selama 3/6 bulan. Lalu bang Posan pun terbang menuju Kalimantan dan bekerja disana hingga hari ini.

Anugerah Tersembunyi Abangku

Mungkin secara kasat mata abangku ini terlihat biasa aja. Apalagi dengan penampilannya sekarang, berpostur kecil  dan berwarna kulit agak hitam dan agak kurang terawat karena tuntutan pekerjaan yang mengharuskan abang saya setiap hari dijemur matahari di perkebunan sana. Tapi dibalik itu abangku tetaplah individu yang sangat menarik. Bakatnya itu tidak terlihat secara kasat mata. Dia mungkin tidak terlalu pandai memainkan alat musik, tapi dia adalah seorang pemimpin. Terlihat dari nada bicaranya. Tidak naik-turun seperti saya. Tidak terlalu besar, yang menandakan sifat keras dari seseorang, ataupun tidak terlalu kecil, yang menunjukkan ke-inferior-an seorang individu. Tapi abang saya ini pas. 
Foto : Bang Posan di Kebun
Saya tidak heran jika suatu saat nanti abang saya ini akan sukses dan mempunyai sebuah PT sendiri yang bergerak di bidang perkebunan. Karena saya bisa melihat, dia sangat mencintai dan sangat tertarik untuk hidup dengan dunia perkebunan sana. Dunia perkebunan itu tidak menyenangkan loh, disana banyak sekali kriminalitas. Pembunuhan, seks bebas, santet, dan lain sebagainya. Tapi entah kenapa saya tidak pernah ragu abang saya ini akan tetap bisa bertahan, dan menjadi pemimpin di Kalimantan sana. Saya tidak pernah mendengar abang saya mengatakan bahwa Jakarta atau hidup di sebuah kota besar adalah sebuah kebutuhan. Dia melihat bahwasanya, kalau mau sukses ya harus melakukan hal yang kita sukai. Bagi saya itu sebuah hal yang luar biasa, melihat banyaknya sarjana pertanian yang ujung-ujungnya kerja di tempat lain, seperti : MT sebuah PT BUMN, Bank, Pemerintah. Dll.
Abang saya ini juaga adalah individu yang selalu gampang untuk memecahkan persoalan yang berhubungan dengan barang elektronik. Tidak heran, dia lebih banyak tau mengenai sebuah barang elektronik daripada saya walaupun saya mengenal barang itu lebih lama berada di tangan saya. Dari dulu abang saya sangat interest dengan barang yang berhubungan dengan elektronik, bakat yang turun dari ayah kami, saya pikir. Dulu, setiap ada Koran baru yang datang ke rumah. Ayah kami, saya, dan abang saya membagi 3 koran. Ayah saya membaca tentang segala hal, saya mengambil rubrik olahraga, dan abang saya melihat-lihat semua iklan tentang barang elektronik, Kamera, TV, Mobil, Hape, dan lainnya.
Jika ada barang yang baru dibeli diletakkan dihadapannya, dalam waktu 1 hari saja, dia akan mengetahui 75% kemampuan barang tersebut. Omong-omong soal kamera, tempo hari ketika berenang di danau Toba, abang saya mengambil gambar saya yang sedang berenang. Hasilnya? Benar-benar seperti juru foto professional. Lihat saja ini.
Foto : Hasil Jepretan abangku di Danau Toba
Sebenarnya saya agak heran dengan keputusan bang Posan dulu untuk mengambil jurusan Pertanian, kenapa tidak mengambil jurusan elektro, mesin, atau sebagainya. Disinilah saya juga sangat salut dengan pemikirannya. Abang saya selalu berasumsi “jika kita harus bisa melihat kemampuan kita sejauh mana”. Kita itu sanggupnya berkuliah dimana. Realistis. Iya, abang saya benar-benar memakai  analisanya dalam merencakan masa depannya. Dia siap untuk terjun dalam dunia pertanian. Saya malu jika melihat ke diri saya sendiri, yang masih sering berkata : apa iya saya bisa sukses di bidang ilmu yang saya pilih? Saya terkadang iri dengan perencanaan masa depan abang saya ini. saya masih harus banyak belajar dari dia.
Ternyata abang melihat setelah tes berkali-kali, kemampuannya untuk masuk SMBP dengan jurusan yang dia suka, abang saya berpendapat dia akan lulus di SPMB. Dan benar saja. Dia lulus. Kebanyakan anak-anak jaman sekarang, termasuk saya, sering tidak sadar diri. Tidak melihat bahwa dia tidak cukup cocok dan bisa untuk meraih sesuatu, dan bermodalkan kenekatan dan doa egois, akhirnya gagal. Ini cukuplah menjadi pelajaran bagi kita. Bahwasanya bukan Cuma di Jurusan favorit saya seseorang bisa sukses. Tapi di jurusan yang kita sukai dan sesuai dengan kemampuan kitalah, kita bisa meraih impian kita.
Foto :Lagi di Singkawang, ala Rapper, gaje
Tapi tetap saja abang saya ini tetap mempunyai noda dalam perjalanannya menelusuri kehidupannya. Entah kenapa abang saya ini sedikit bermasalah dalam hubungan percintaan. Sudah berapa kali abang saya ini putus nyambung. Memang, wajahnya menurut saya mempunyai keunikan  dan dianugerahi ketampanan dari ayah saya, tidak seperti saya :(. tapi justru kelebihan abang itu juga yang membuatnya entah kenapa tidak bisa awet dengan seseorang. Tuhan memang maha adil, haha, piece bang :D . Disaat umurnya menginjakkan angka 29, abang belum menikah. Tapi kabar baiknya disaat yang bertepatan, abang saya juga telah menemukan seseorang yang kelak akan menemaninya. Kita lihat saja nanti. Kita doakan yang terbaik buat dia.
Dan ada lagi sih beberapa kekurangan abang saya ini, tapi bukan permanen, kekurangan biasa yang dirasakan oleh saudaranya, yang membuat kadang pertengkaran terjadi. Bukanlah sebuah hal yang perlu dituangkan. 
Masih banyak yang ingin saya sampaikan tentang abang saya, tapi sepertinya tulisan tidak cukup untuk menggambarkannya.
Terakhir, mama saya pernah berkata, suatu saat kita akan mempunya tempat persinggahan untuk bisa mendidik banyak orang di Bogor, di Kalimantan, di Kampung. Dengan aktornya adalah kami anak-anaknya. Aku punya tugas untuk mewujudkannya di Bogor, dan abang saya di Kalimantan. Tidak tahu apa yang akan terjadi di hari depan. Tapi mari kita wujudkan, bang :)

Wibawa memang tidak bisa dilihat dari kulit atau wujud seseorang, tapi cara dia berbicara dan cara dia berpikir akan sesuatu, kita akan bisa melihat wibawanya – gambaran abang saya

Wednesday, June 5, 2013

mimpi 14.30 - 17.30, 05 Juni 2013

Hari ini saya bermimpi. 
di siang hari, apakah alam bawah sadar saya sudah menganut kepercayaan "anti mainstream" ? sudah bosankah bermimpi di malam hari?
ah sudahlah, makin ngaco aja.
langsung aja ke Tee Ka Peee :
Adalah mantan teman sekerja saya ketika masih bekerja di Lelco Trindo yaitu pak Akbar yang kepancing emosinya dan marah2.
Posisinya seperti ini : kita sedang berada dalam sebuah pabrik. suatu waktu ada yg menebar provokasi sehingga semua pekerja meninggalkan pekerjaannya dan berkumpul di suatu tempat
Nah pak akbar adalah orang yg tidak tau kenapa, adalah orang yang paling marah, akhirnya mengamuk dan mukulin beberapa orang..yang saya ingat seorang perempuan yg menurut saya istrinya. Setelah itu mengamuk berat ke Wildan. Teman saya yang sekarang sedang berada di Cilodong. terjadi keributan antara mereka.
Entah bagaimana ceritany,saya pun tidak tau apa hubungannya. orang2 justru cm menahan wildan tapi pak akbarnya ga ditahan yg berusaha untuk mukul wildan.
Akhirnya wildan kena pukulan telak di wajahnya.
saya kaget.
mimpi saya ngacak, lalu di beberapa waktu kemudian, saya bertemu dengan teman kuliah lama saya, waktu kuliah di Gunadarma, yaitu Yulian, dan beberapa teman kuliah yang lain beserta Jepri,salah seorang teman SMA saya di Tarutung
Mereka semua bercanda dan berantakin tempat kerja saya di Binatama,tempat saya bekerja skrg. mereka lempar2in alat pemotong pipa, pipa besinya dimain2in..pokoknya sangat berantakanlah.
Ah..cuma itu yg saya ingat..
Saya lupa lagi untuk langsung menuliskan apa aja mimpi saya..
Ah di siang hari aja masih sempat2nya mimpi,
Padahal perjalanan saya dari jakarta ke siantar ini sudah cukup melelahkan tapi tak cukup tuk membuat tidur pulas.
Gara2 ga ada kipas lalu kepanasan? atau
Gara2 sedang berada di tempat baru? atau
Gara2 hatinya cuma sebelah yang ada di Siantar dan belahan hati yang lainnya di Jakarta?
#lohh 

Entahlah..

Perjalanan dari Jakarta ke Pematang Siantar

Pernikahan kaka saya,Gloria Limbong d4xengan calon suaminya Raja Simanullang membawa kami, pada perjalanan ini.
Acara pernikahan ini diadakan di Pematang Siantar sabtu ini, 8 Juni 2013. Semoga berjalan dengan baik :))
Pukul 3,adikku,Epifany,membangunkan saya dan abang saya,Samuel, dengan cara yg cukup menyebalkan.
Mukul2in kaki kami..huh,emang adikku kurang bisa berkomunikasi dengan gerak tubuh yg lebih halus.
Apa kami yg terlalu malas bangun?
Yaiyalaaah,siapa yg ga malas bangun jam 3 subuh?
Pukul setengah5 kami sampai ke Bandara Soekarno-Hatta diantarkan oleh supir taxi Pratama. Taxi yg kutemukan sedang stop di dekat kontrakan,yg supirnya sedang tidur waktu itu.
Setelah cek in,beberes,nunggu waiting room (yaiyalah,masa nunggu di rest room) akhirnya kami berda di pesawat pukul 5.20.
Jam 6 lewat 15 mnt baeu berangkat,dr yg dihadwalkan baru berangkat pada pukul 6. Kalo ga delay bukan maskapai penerbangan Indonesia namanya.
Jam 8 lewat 15 mnt kami sampai di Bandara Polonia..naik taxi Paradep (saya kira pertama kali paradef dan mungkin karena orang yg nyebur orang sunda makanya disebur paradep,,eh ternyata emang paradep) disupiri oleh pria karo bermarga Hutahaean.
setelah menempuh perjalanan kurang lebih 3 jam. Kami akhirnya sampai di pematang Siantar pada pukul 1. Di rumah yg beralamat di jalan ,saya mondar mandir,yg laen pada pergi tinggal saya dengan bang Posan.
Abang tertidur duluan,lalu 20 menit kemudian saya menyusul.
Dan saya pun bermimpi lagi.

Monday, June 3, 2013

Mimpi, Bunga sekaligus Duri Tidur

akhir-akhir ini saya sering bermimpi tiap malam. hampir selalu. biasanya tidak pernah sesering ini. tapi saya selalu lupa akan mimpi saya itu.
jadi mulai hari ini, agar saya mengingat-ingat mimpi saya untuk kedepannya, saya ingin menuliskan semua mimpi saya itu di blog ini.

mimpi saya tidak pernah beralur. lompat-lompat. saya juga heran, tiba-tiba ngeliat A, ga lama kemudian tiba-tiba ngeliat B. apa ini menggambarkan sifat saya yang terlalu lincah? entahlah.
sering sekali, lagi asik bermimpi tiba-tiba udah pagi aja. 
dan kebiasaanya, jika saya bermimpi yang lumayan panjang, efeknya adalah badan saya jadi pegal, kepikiran akan mimpi dan ngantuk di siang hari.
jadi sebenarnya mimpi itu bagi saya adalah bagian dari tidur yang tidak berkualitas.
namun apa daya, kita kan tidak bisa mengatur apa yang terjadi di alam bawah sadar.

ibaratnya kita sedang naik wahana Halilintar di Dunia Fantasy, Ancol. kita kan tidak bisa mengatur gerakan dari Roller Coaster. kita hanya bisa mengikuti kemana roller coaster bergerak dan berteriak : "huaaaaaaa". atau. kita mengambil keputusan untuk tidak naik wahana tersebut.

nah masalahnya berbeda dengan main Halilintar, mimpi itu adalah bagian dari tidur. itu tidak bisa dipisahkan. jika mimpi anda bagus, singkat, lalu terlelap, dan pada akhirnya anda mendapatkan tidur yang berkualitas, artinya anda beruntung. namun jika mimpi anda tidak jelas, bikin kita berpikir, dan akhirnya cape sendiri (emang ada yah istilah "cape mikir" di mimpi? haha), tidur tidak nyenyak lalu mendapatkan tidur yang tidak berkualitas; artinya anda lagi sial dan harus memulai pagi dengan tidak semangat, dan membuat kepala anda penuh dengan pertanyaan : mimpi apa tadi yah? apa artinya mimpi tadi yah? 
dan kita tidak bisa memilih untuk tidak tidur, karena manusia pasti butuh istirahat. kecuali anda Iron Man. 
dan jika sudah tidur pilihannya cuma 2. mimpi atau tidur nyenyak.
menurut saya dan menurut salah seorang teman saya, mimpi itu tidak ada yang mimpi indah atau buruk. yang ada hanyalah tidur yang nyenyak atau tidak.
saya pernah mencoba untuk tidur nyenyak dengan cara membuat badan saya selelah-lelahnya sepanjang hari. yang otomatis membuat kita kehabisan energy lalu tertidur pulas. namun masalahnya, rutinitas kita tidak seperti itu, terkadang seharian kita cuma berada di depan komputer, seharian cuma duduk. pasti tidak akan mendapatkan "kelelahan" yang cukup. namun jika dipaksakan untuk beraktifitas lanjut, tubuh akan menolak dan membuat kita hanya akan duduk malas-malasan.

malam ini saya bermimpi, tentang banyak hal.
pertama. 
saya berada tangga bersama abang saya, samuel. posisi abang saya berada di deretan tangga yang lebih tinggi dari saya. lalu kakak, mama, dan saudara yang lain melihat ke arah abang dan melemparkan makanan. lalu mama seperti mengatakan : "itu lihatlah bagaimana cara makan yang baik"
aneh. dan menurut saya tidak ada artinya.
kedua.
saya bermimpi saya sedang berada 1 mobil bersama tulang saya, Tulang Juanda, saya sedang dibawa mutar-mutar. saya berada di bangku terdepan, dan di samping saya juga ada Tulang Boris. lalu Tulang Juanda seperti sedang mabuk membawa mobil itu.
ending? nihil. saya cuma ingat sampai disitu.
ketiga.
arrrggghhhhh..kelupaan, padahal pagi tadi saya masih ingat sepotong-sepotong.
huaa

ah sudahlah, yang penting, sudah ada 2 mimpi yang teringat oleh saya, setelah mimpi2 yang sebelumnya berlalu bergitu saja.

see you in next dream.

Interior Rumah type 36

Ruang Tamu
Kerjaannya belum kelar sih, cuma iseng2 upload aja..
katanya jangan dibikin mewah, takut costumernya nanti ketipu, hehe

Skecthup 8
Render pake V-ray 1.49
Sedikit soto :))


Ruang tamu