Wednesday, September 4, 2013

Dualisme Formasi Arsenal dengan masuknya Mesut Ozil



Ozil from : Arsenal.com
Good day fellas. Hari penutupan bursa transfer tanggal 2 September kemarin benar-benar membuat penikmat Arsenal menggila sampai jam 5 pagi (karena waktu antara Eropa dan Inggris dengan wilayah Indonesia yang selisih 6 jam) karena banyak yang tidak tidur. Saya pribadi merefresh time-line seharian sampai tertidur akhirnya tertidur juga hehe. Lalu jam setengah 5 pagi saya terbangun lagi dan membaca salah satu tweet fans Arsenal, dikatakan : jika Ozil sudah diumumkan di website Arsenal. Saya langsung cek dan memang benar adanya. Wow, what a sign Arsene!
Mesut Ozil, pemain kelahiran 15 Oktober 1988 ini adalah pemain kidal yang mempunyai visi permainan yang bagus, kretifitas tinggi, cepat, dribel oke dan raja assist. Disamping semu itu ternyata Ozil termasuk pemain yang cukup disukai oleh para Madrid secara personal.
Seperti komentar Sergio Ramos :
http://www.mirror.co.uk/sport/football/mesut-ozil-transfer-how-arsenal-2248285
bahkan Cristiano Ronaldo sampai mengungkapkan kekesalannya dengan kepindahan Oziel : http://sport.detik.com/sepakbola/read/2013/09/04/163737/2349354/75/ronaldo-marah-dengan-kepergian-oezil

Sudah banyak berita yang kita dengar tentang Ozil, alasan dia pindah, proses kepindahannya, harga, respon pemain lain akan kepindahan Ozil dan motivasinya dia pindah ke Arsenal. Kali ini kita berbicara tentang tak-tik Arsenal dengan kedatangan gelandang Internasional Jerman ini.

Seperti kita tahu semua, gelandang arsenal : Arteta, Wilshere, Ramsey, Cazorla dan Ozil (tentunya) bertipe 1st team player. Tipe pemain yang akan bermain bagus dan akan keluar permainan terbaiknya jika mereka dimainkan dari awal, jika saya memperdiksi tidak ada salah satu dari mereka yang akan dicadangkan. Dengan keluarnya Gervinho, cederanya Ox dan Podolski, otomatis kita kekurangan pemain bertipe LW (Gnabry msh terlalu muda untuk masuk hitungan) pada formasi 4-3-3. Ini sebenarnya “agak menguntungkan”. Kenapa? Karena ini bisa mengurangi kemungkinan mencadangkan salah satu dari 5 gelandang diatas. Artinya secara otomatis, Cazorla akan bermain dan masuk mengisi posisi LW, tapi bukan sembarang LW, akan saya jelaskan dibawah.

Kita kan menelaah satu persatu posisi 5 gelandang di atas. Ozil seperti kita tahu bertipe Attacking Midfielder (AM); Cazorla juga, kalaupun dari pertandingan yang terakhir Wenger memberikan posisi LW kepada Cazorla, kita bisa melihat kalau Santi tidak nyaman jika harus menunggu bola di sayap kiri akibatnya dia selalu mengitari hampir seluruh lapangan ketika melawan Tots hari minggu kemarin; Arteta bertipe CM namun diplot sebagai DM, dan sejauh ini dia nyaman dan cocok dimainkan disana; sedangkan Wilshere dan Ramset lebih bertipe box-to-box midfielder, penyambung dari lini pertahanan ke depan (Giroud, Walcott, Podolski)

Ozil di PES (walau game ini sebenarnya tidak bisa dijadikan acuan mutlak, tapi untuk opini, lumayan akurat lah) bisa diposisikan sebagai AM dan LM/RM. Makanya jika anda penggemar console PES, makanya agan-agan akan bingung jika nempatin posisi Ozil dalam formasi 4-3-3, karena posisi AM sudah diisi oleh Cazorla, terkecuali anda mengorbankan Arteta/Wilshere menjadi cadangan, jadi Cazorla bisa mundur menjadi CM dan Ozil masuk sebagai AM. Tapi kan sesuatu hal yang mubajir menempatkan pemain selevel Arteta/ Wilshere di cadangan.

Selama Arteta masih menjalani perawatan untuk menyembuhkan cedera pahanya, mungkin formasi 4-3-3 tanpa Arteta masih tetap berjalan dengan Ramsey-Wilshere-Ozil ditengah, dan Cazorla-Giroud-Walcott di depan yang sewaktu-waktu formasi bisa berubah menjadi 4-4-2 (Cazorla mundur ke tengah jadi AM) seperti lawan Tots.

Nah ketika Arteta sembuh barulah terjadi sedikit dilema. Mencadangkan salah satu dari 5 gelandang di atas sepertinya adalah hal yang agak berat. Tapi mau tidak mau harus dilakukan. Cazorla dan Ozil tidak mungkin dicadangkan, melihat kapasitas yang mereka miliki. Mengingat mempunyai fungsi DM yang didapuk Arteta dalam formasi 4-3-3 Arsenal, yaitu menjaga keseimbangan tim dalam menyusun serangan, dan dia menjadi orang pertama yang menerima bola dari belakang (bek), jika arsenal memainkan bola-bola pendek.  Dan Arteta bisa tetap menahan dirinya untuk tetap berada diposisinya dan dia tidak terpancing untuk maju ke depan. Karena posisi itu sangat penting ketika menerima counter-attack dari lawan, DM lah yang seharusnya merebut bola dari lawan sebelum pemain lawan tersebut bertemu dengan CB kita.
Ketika Ramsey dan Wilshere dibebankan untuk menjalankan tugas Arteta, mereka berdua tidak bisa menjalankannnya dengan baik. Mereka kerap maju sampai final-third dan meninggalkan lubang untuk para lawan masuk dan tinggal berhadapan dengan CB. 
4-3-3 tanpa Arteta
 Karena hal inilah, Arsenal sempat dikabarkan mengincar Cabaye ketika Arteta cedera. Karena itulah ketika raja passing ini kembali ke lapangan hijau pasti dia masih masuk dalam rencana dan taktik yang dijalankan oleh Wenger.
Persoalan menjadi cadangan inilah yang membuat Podolski sempat diisukan akan pindah. Namun ternyata dibatalkan oleh Wenger, karena Pogolski sangat dibutuhkan untuk menjaga kedalaman skuad. Kedalaman skuad mempunyai kepentinga yang vital, masih ingat kan kan jaman dulu kita merajai liga inggris periode awal 2000-an? Kita punya stok cadangan yang lumayan wah, Kanu, Wiltord, Parlour, dll bukanlah nama sembarangan.

Sekarang, pilihan yang mau tak mau dilakukan adalah mencadangkan salah satu gelandang box to box kita, antara Wilshere atau Ramsey. Pilihan yang sulit, mengingat keduanya adalah inti permainan kita sampai saat ini tapi sepertinya pemain yang dicadangkan adalah Ramsey. Tapi jika cedera Wilshere kambuh, situasi berbeda mungkin terjadi, Wilshere yang akan dicadangkan, untuk tetap menjaga kebugaran Wilshere seperti tahun lalu. Untuk mengorbankan CF (Giroud) atau RW (Walcott, bisa juga bertransformasi menjadi CF, seperti rencana Wenger dan ambisi Walcott musim lalu) adalah rencana yang tidak logis dilakukan, karena ketajaman Arsenal biasanya dimulai oleh pergerakan Walcott; dan Giroud pun posisinya tidak tergantikan untuk memantulkan bola hasil tendangan kiper (Long Ball)

Jadi kemungkinan yang akan terjadi :
formasi 4-3-3 :
Szczesny (GK) - Gibbs(LB)-Per(CB)-Kos(CB)-Sagna(RB) - Arteta(DM)-Wilshere(CM)-Ozil(AM) - Cazorla(LW)-Giroud(CF)-Walcott(RW)

4-3-3 Default
Namun dalam permainan mungkin akan berubah menjadi 4-2-2-2 :
Szczesny (GK) - Gibbs(LB)-Per(CB)-Kos(CB)-Sagna(RB) - Arteta(DM)-Wilshere(CM)- Ozil (AMR)-Cazorla (AML) - Giroud(CF)-Walcott(CF)

4-2-2-2 dengan Ozil
Sepakbola jaman sekarang tidak lagi mengandalkan gelandang yang mengandalkan crossing (Left Midfielder dan Right Midfielder). Beckham adalah generasi terakhir yang sukses dengan skema ini. Sekarang hampir semua tim besar memakai formula 4-3-3. Ozil dan Cazorla, dalam PES,mempunyai keahlian menjadi LM dan RM. Namun pada era ini, formasi 4-4-2 yang mendukung RM dan LM di sayapnya sudah tidak kompatibel lagi untuk bersaing dengan formasi 4-3-3. Karena itulah mereka akan tetap dimaksimalkan sebagai AM.

4-4-2 Classic dengan LM dan RM-nya
Masalahnya kenapa Ozil yang berkaki kidal diposisikan di kanan, dan Cazorla yang berkaki kiri malah diposisikan di Kiri (juga fasih memakai kaki kiri, namun defaultnya kaki kanan)?
Pasti pada tahu istilah Inverted Winger kan? Yang sering dibahas di Detik-Sepakbola? Nah pada formasi 4-2-2-2 ini posisi Ozil dan Cazorla akan bertransformasi menjadi semacam Inverted Attacking Midfielder. Mereka akan merangkap tugas sebagai LW/RW dan AM sekaligus.

Nah Ozil dan Cazorla bukanlah pemain bertipikal Winger. Mereka adalah AM murni, namun mempunyai kecepatan yang luar biasa, mereka berdua akan diposisikan sedikit  melebar ke sayap, namun ketika serangan akan dimulai, mereka akan bergerak cutting inside. Mirip seperti pergerakan Robben (RW) dan Ribery (LW), namun bedanya adalah posisi awal Cazorla dan Ozil berada yang diantara posisi AM dan LW/RW, sedangkan Robben dan Ribbery berada di posisi RW dan LW
Pemakaian LW dan RW di Arsenal sekarang, meninggalkan masalah, yaitu jauhnya Winger untuk bisa mendapatkan distribusi bola yang cepat dari belakang. Sedangkan pemain yang berada diantara CM dan LW/RW/CF adalah AM. Yap, dimana Ozil dan Cazorla berada.

Menjadi AM bukan permasalahan yang gampang, harus kreatif dan mempunya skill di atas rata-rata, mereka harus bisa menjadi penyambung antara DM/CM ke RW/CF/LW dan yang paling penting, mempunyai akurasi passing yang baik. Mereka inilah yang akan menjadi lumbung assist di dalam timnya (selain LW dan RW tentunya).

Musim lalu Ozil adalah pengumpan terbanyak di Madrid dengan, 29 assist; Cazorla, 14 assist (masih kalah dari Lukas Podolski (16 assist)); Bisa dibayangkan jika mereka berdua diduetkan dalam 1 tim? wow. Sekarang semua tim yang akan menghadapi Arsenal tidak bisa cuma konsentrasi mengawai pergerakan Cazorla tapi juga mesti waspada akan pergerakan dan umpan-umpan Ozil.

Walcott yang jadi RW, juga tidak kalah mengerikan, dengan ambisi-nya yang ingin menjadi CF, maka konsentrasi bek-bek akan terpecah. Soalnya pada umumnya, fullback yang mengawal Winger, dan bek tengah (CB) mengawal Striker.

Kalau Giroud menurut saya tinggal menajamkan Convertion rate-nya saja, karena umpan-umpan Cazorla-Ozil akan banyak berseliweran disekitar kotak penalty. Podolski yang mempunyai kemampuan long shoot, juga diproyeksikan oleh Wenger menjadi CF, dapat masuk menjadi supersub dan menjadi pelapis Giroud jika kelelahan atau cidera.

Tapi perubahan ke formasi awal 4-3-3 default juga masih sangat mungkin terjadi, jika lawannya terlalu kuat dan bisa memaksimalkan pemain cadangan (Pogolski-Ox-Rosicky-Ramsey)

Untuk formasi di Liga Champion, saya punya opini yang lain. Selama bertahun-tahun mengikuti perkembangan UCL, saya melihat sebuah paradigma, perlunya menguasai lini tengah dan bermain sabar sampai ada tim yang melakukan kesalahan, dan tim yang responnya cepat dengan lihai mengeksploitasi kesalahan lawan tersebut. Arsenal musim lalu terlihat, jika LW dan RW sebagai awal serangan jarang mendapat supply bola ketika melawan Munchen di leg pertama. Namun di leg kedua, Arsenal mengganti 4-4-2 dan mulai menguasai lapangan tengah dan akhirnya menang 0-2, walau akhirnya tetep ga lolos karena kalah agregat.
Nah musim ini, dengan menumpuknya gelandang Arsenal dengan kemampuan yang tidak terlalu jauh. Saya memprediksi ada kemungkinan akan dipakainya formasi 4-5-1 sebagai cadangan formasi 4-2-2-2 di atas jika Arsenal bertemu tim yang kuat. Dengan formasi ini maka Arsenal dapat memainkan ball-possesion yang tinggi dan menahan gempuran tim yang kuat ditengah seperti : Bayern Munchen, Barcelona, atau Chelsea.
Kemungkinannya adalah :
Szczesny (GK) - Gibbs(LB)-Per(CB)-Kos(CB)-Sagna(RB) - Arteta(DM)-Wilshere(CM)- Ramsey(CM) - Ozil (AMR)-Cazorla (AML) - Giroud(CF)

4-5-1 Arsenal di UCL
Walcott dan Podolski/Ox kemungkinan akan dicadangkan dan dimasukkan jika terdesak.

Dengan banyaknya dualisme posisi, dalam taktik, yang dimiliki oleh pemain-pamein yang dimiliki oleh Arsenal ini, tidak kaget kalau nanti kejutan-kejutan ini akan memudahkan Arsenal memenangkan buuannyaaak sekali pertandingan musim ini.

A
tau tidak sekedar menjadi penantang juara, seperti kata Mourinho pasca kedatangan Ozil, tapi menjadi benar-benar juara mungkin?

Mmm, siapa yang tau :)

No comments:

Post a Comment