Thursday, September 21, 2023

Review pertandingan pertama Arsenal di Grup B vs PSV Eindhoven, setelah 6 tahun absen di UEFA Champions League (ini rasanya dengar theme song UCL lagi)

Arsenal is back to business (baca UCL). YESSS.

by getty images

(Plis jangan swipe sampai akhir (emoticon ketakutan))

Beberapa poin penting yg bisa saya lihat dari pertandingan antara Arsenal melawan PSV tadi malam, (biar enak kita mulai dari area belakang aja yah) :

  1. Kembalinya Raya di posisi GK. Semula saya pikir dengan dicadangkannya Ramsdale ketika melawan Everton, dia akan kembali ke posisi GK utama di UCL, ternyata tidak. Dan Raya pun menjawab tantangan Arteta dengan baik : Clean Sheet, build-up pass dari kiper mengalir dengan baik, dan tidak membuat error berarti (hal yang terkadang dilakukan oleh Ramsdale, walau secara shot stopping dan keberanian untuk menutup ruang, beradu dengan lawan, menurut saya Ramsdale masih lebih baik dari Raya). Long pass atau short pass-nya Raya sama baiknya.

    Photo by Stuart MacFarlane/Arsenal FC via Getty Images

  2. Sisi pertahanan Arsenal (Zinchenko-Gabriel-Saliba-White) kembali ke default musim lalu dan seperti biasa, cukup rapi dalam bertahan bagus ketika transisi dari bertahan ke menyerang dan lagi-lagi lawan mengetahui sisi kiri Arsenal adalah sisi yang paling mudah untuk ditembus. Karena Zinchenko bermain dual posisi yaitu : LB ketika bertahan dan Inverted DM ketika membangun serangan. Berkali2 ditembus ketika Zinchenko blm kembali ke posisi, namun dicover dengan baik oleh Gabriel dan Rice, terkadang Havertz dan Trossard juga ikut turun membantu ke belakang. Sisi kanan terhitung aman dari serangan.

    by getty images

  3. Lini tengah Arsenal (Zinchenko-Rice-Odegaard-Havertz) sepertinya sudah tidak ketergantungan akan Partey lagi, karena Rice yang sekarang bermain agak ke dalam (pos 6) ternyata bisa mengcover area itu. Tidak seperti Partey yang terbiasa untuk melindungi bola dengan badannya lewat skill dribel yang bagus, Rice mengalirkan bola dengan cepat ke rekan yang lain. Rice hanya sekali2 dribel jika memang dibutuhkan, keuntungannya adalah kaki Rice tidak menjadi sasaran empuk lawan yang sedang berusaha merebut bola. Memang permainan Partey jadi sangat menarik ditonton namun akibatnya Partey jadi sering cedera dan banyak absen. Nah melihat gaya mainnya seharusnya Rice bisa lebih long-lasting di starting eleven sampai akhir musim. 

    by : getty images

    Dengan formasi 3-2-2-3 ketika menyerang, duet Zinchenko-Rice sudah bagus, Odegaard sempurna (Man of The Match), tinggal Kai yang belum bisa se-flexsibel Xhaka musim lalu. Kai masih terengah-engah untuk naik- turun mendistribusikan bola ketika menyerang, atau naik-turun ketika harus menutup ruang. Tapi paling tidak, dia terlihat mau belajar di posisi barunya dan Arteta-pun membiarkan Kai bermain 90 menit penuh.

    Kai via

  4. Lini Depan Arsenal (Jesus-Saka-Trossard) sungguh mengerikan, ketiga gol di babak pertama adalah kombinasi mereka bertiga. Saka dengan tusukan pergerakannya yang licin, Gabjes dengan kontrol bola-nya hampir mendekati God Bergkamp, dan Trossard yang sangat klinikal ketika mendapatkan ruang. Gerakan Trossard memang tidak selincah dan eksplosif Martinelli, namun dia terlihat lebih pintar untuk mengambil keputusan kapan shoot, kapan umpan, atau bahkan kapan mendelay permainan dengan back pass ketika temannya blm ada yang maju. Kehilangan Martinelli yang absen untuk beberapa minggu ke depan karena cedera, sepertinya tidak akan menjadi masalah besar bagi Arsenal. Trio JST ini akan menjadi kombinasi yang berbahaya.

    by ...

  5. Untuk pemain pengganti (Vieira, ESR, Nelson, Jorginho, Tomiyasu) Arteta memberikan jam bermain yang lumayan karena sudah mulai dimasukkan dari menit ke-58. Di samping itu, Arsenal memang perlu menyimpan tenaga untuk menghadapi tim yang sedang naik daun di EPL sekaligus tetangga kita, Sp*rs, minggu ini. Sejauh ini Vieira, Nelson dan Tomiyasu yang hampir selalu memberikan impact positif setiap kali masuk sebagai subs.

    by Julian Finney/GettyImages

  6. Fyi PSV ini bukanlah tim yang jelek-jelek banget, musim lalu mereka adalah runner up Eredivisie, dan musim ini sedang memimpin klasemen sementara Liga Belanda, terakhir mereka kalah di pertandingan resmi adalah 17 februari 2023 lalu ketika melawan Sevilla 3-0 di Europe League (di mana minggu depannya mereka membalas kekalahan itu dengan skor 2-0, sayang PSV gugur karena defisit gol). Di match ini pun mereka mampu membuat 12 shots (4 on target), jadi ketika bermain di Philips Stadion nanti jangan kaget Arsenal bakal kerepotan.

    by psv eindhoven IG : https://www.instagram.com/psv

  7. Dan ternyata PSV mempunyai pemain yang sangat mengerikan di Bench, untungnya dia tidak dimasukkan, siapa dia? Yak itu dia : SAMBO (bisa2 cctv di Emirates Stadium berhilangan hiiiiiiieeeee).

    by getty images

    fyuh syukurlah, ternyata bukan "sambo" yang itu.
๐Ÿ˜๐Ÿ˜๐Ÿ˜๐Ÿ˜๐Ÿ˜๐Ÿ˜๐Ÿ˜๐Ÿ˜๐Ÿ˜๐Ÿ˜๐Ÿ˜Ž๐Ÿ˜๐Ÿ˜๐Ÿ˜๐Ÿ˜๐Ÿ˜๐Ÿ˜๐Ÿ˜

Susunan Pemain Arsenal FC vs PSV Eindhoven tanggal 21 September di  :

Arsenal: David Raya, Ben White, William Saliba, Gabriel Magalhaes, Oleksandr Zinchenko (Takehiro Tomiyasu 58'), Martin Odegaard, Declan Rice (Jorginho 76'), Kai Havertz, Bukayo Saka (Fabio Vieira 69'), Leandro Trossard (Reiss Nelson 58'), Gabriel Jesus (Emile Smith-Rowe 69')

PSV Eindhoven: Walter Benitez, Sergino Dest, Olivier Boscagli, Armel Bella-Kotchap (Andre Ramalho Silva 76'), Jordan Teze, Joey Veerman, Jerdy Schouten, Ismael Saibari (Malik Tillman 66'), Noa Lang (Yorbe Vertessen 77'), Johan Bakayoko (Hirving Lozano 66'), Luuk de Jong (Ricardo Pepi 90')

COYG