Sudah
2 hari, setelah senin kemarin (01 July 2013) saya cukup produktif dalam
bekerja. Sekarang kebalikannya, saya merasa saya telah berubah menjadi zombie yang
diam ditengah-tengah kumpulan orang banyak. Waktu tidur kurang, yang selama ini menjadi
kambing hitam, kali ini sudah menjadi kambing putih, sudah tidak bisa menjadi alasan
yang dibuat-buat lagi. Karena nyatanya jam tidur saya lumayan teratur, dari jam 10 malam sampai jam
6 pagi. Rabu ini, 03 July 2013, saya diperhadapkan dengan situasi dimana, saya
tidak diperhadapkan dengan kerjaan kantor sama sekali.
Ingin
berbagi sedikit informasi mengenai prinsip urutan pekerjaan di kantor saya ini, PT. Binatama Akrindo.
Ada beberapa step-step sebelum Space Frame, Dome, Membran, atau produk Binatama
lainnya terpasang di lapangan, yaitu :
- Pertama-tama Tim marketing mencari proyek, biasanya survey-survey lapangan olahraga. Karena memang tempat bekerja saya ini adalah Perusahaan yang bergerak di bidang kontruksi bentang lebar. Atap-atap penutup bangunan, terutama stadion adalah target utama kami. Ikut-ikut tender, menjalin relasi dengan kontraktor berskala besar seperti : PP, Adhikarya, dll adalah jobdesc Tim Marketing yang lain.
- Yang kedua, pekerjaan diserahkan ke PP, Pimpinan Proyek, semacam PM. Dia yang bertanggung jawab akan proyek tersebut secara keseluruhan. Setelah proyek diterima dari marketing, PP lalu bertugas untuk mencari tahu kemauan owner, apakah mau di desain baru, direnovasi atau hanya sebagai additional saja. Seharusnya sih Tim Marketing juga masih dilibatkan untuk masalah pembayaran. Biasanya owner sudah mempunyai gambaran dasar akan bentuk penutup atap yang dinginkan, karena owner-nya pasti mempunyai konsultan Arsitek dan Kontraktor-nya sendiri. Namun untuk mendesain lebih detail, mereka perlu untuk men-sub lagi pekerjaan yang mempunyai kekhususan, seperti produk-produk Binatama ini.
- Setelah
itu, PP bertugas untuk menyampaikan keinginan owner kepada Tim Design. Yang
terdiri dari Pak Ande, Pak Agus, Mas Irwan, dan saya sendiri. Saya dan Mas
Irwan berada dalam satu ruangan bersama Tim Engineering dan Pak Hermawan
(Sekretaris Proyek), sedangkan pak Agus dan Pak Andre berada di level yang
lain, karena mereka adalah orang lama di perusahaan ini, mereka juga menjabat
sebagai marketing produk. Pak Agus memegang Proyek Dome dan Space Frame dan
berkantor di Workshop. Sedangkan Pak Andre memegang Proyek Membran dan
berkantor di Tebet (Kantor Pusat).
Kami bertugas untuk mengaplikasikan keinginan owner dengan ide desain kami. Membuatnya lebih simple dalam penggambaran, agar nanti lebih mudah dipahami dan dikerjakan. Kami sejauh ini mengerjakannya dengan menggunakan aplikasi Sketch Up dan AutoCad. Ada plug-in khusus software Sketch up yang menjadi andalan kami dalam mengerjakan Membran yaitu : Ferrari, sebuah aplikasi khusus pembuatan Membran yang berawal dari line/garis saja, aplikasinya sangat mudah, dan logikanya mirip dengan pembuatan Membran asli. Saya pun masih belajar dan belum terlalu mengerti, masih sering coba-coba untuk bisa tercapai membran yang diinginkan. Mungkin suatu saat nanti saya bisa membagikannya. Kami biasanya bertugas untuk :
1. Mencari luasan project.
2. Membuat cad 3d sebagai bahan untuk dikerjakan di SAP oleh Tim Engineering.
3. Menemani Marketing dalam membuat perencanaan, dan memberi arahan yang terbaik untuk proyek yang sedang dikerjakan.
4. Membuat tampilan 3d perspektif, sebagai gambaran proyeknya nanti. - Setelah deal dengan desain, pekerjaan yang sudah selesai digambar oleh Tim desain diserahkan ke Tim Engineering. Untuk dihitung, kekuatan strukturnya. Mencari tahu memakai pipa ukuran, menhitung besaran bola-bola sebagai pengikat pipa, menghitung besaran angkur sebagai pondasi (jika memang pondasi di lapangan belum dibuat, jadi Binatama bisa membuat semacam usulan, dan jikalau ternyata sudah terlanjur dibuat, langkah yang harus dilakukan adalah membuat tambahan struktur, atau memperbesar pipa-pipa Space Frame) Tim Engineering ini terdiri dari Pak Sonny, Syahlendra, dan Wila. Mereka bertiga adalah lulusan Teknik Sipil, yang terakhir, Wila, sedang menunggu tanggal wisuda. Tim ini bertanggung jawab akan perhitungan struktur, apakah produk Binatama layak terbangun. Mereka menggunakan aplikasi SAP, AutoCad, dan Excel untuk membuat Engineering Report. Engineering Report ini adalah bahan diskusi ketika meeting untuk menentukan detail struktur bangunannya. Datanya sangat banyak, lebih mirip Skripsi daripada laporan.
- Setelah deal dengan Tim Engineering, pekerjaan diteruskan ke Tim Shop Drawing untuk dibuat gambar detail. Mereka membuat gambar kerja dari AutoCad, berupa teknis pelaksanaan dan detail-detailnya. Tim Shop Drawing berjumlah 6 orang, Fai dkk.
- Hasil
gambar kerja yang sudah selesai dibuat, sebagian diserahkan ke Tim Workshop,
untuk dibuat pipa atau membrane secara real. Pembuatan batang Space Frame, yakni pembuatan pipa dikirim
ke lantai dasar, lalu di cat halaman belakang Workshop. Untuk pembuatan Membran, yakni
pembuatan tenda, akan dikirim ke Tim Memran di lantai 2 Workshop. Dan pembuatan Dome
(biasanya buat mesjid), yakni pembuatan panel, akan dikirim ke halaman depan
Workshop. FYI, dome ini ada 2 yaitu ESP (Enamel Sheet Panel) dan GSP (Galvanist
Sheet Panel). Enamel adalah panel yang berbahan serbuk kaca, bahan ini kuat dan
mahal, sampai disuhu 8000C
tidak terbakar. Sedangkan Galvanist berbahan murah dan tidak terlalu
kuat, namun Galvanist mempunyai kelebihan yaitu, dapat dibentuk dengan sudut yang tinggi, bisa dibuat pola yang lebih melengkung dan flexibel tidak seperti Enamel yang lebih kaku.
Lalu sebagian hasil gambar diserahkan ke orang lapangan. - Selanjutnya
adalah proses pekerjaan lapangan. Nah sampai proses ini saya tidak terlalu mengerti, karena saya bukan orang lapangan, tapi secara pribadi saya sangat berhasrat untuk mampir dan ingin tahu kejadian di lapangan itu seperti apa. Setahu
saya, Crane dan juga alat-alat berat lainnya sangat berkontribusi disini dalam
setiap pemasangan, karena tidak mungkin manusia mengangkat beban yang sampai
berton-ton beratnya. Bayangkan 1 ball joint (peyambung antar SF) itu beratnya bisa mencapai 1 ton!
- Setelah terpasang, barulah proses penyelesaian dan juga serah-terima sepenuhnya dilakukan. Walaupun kita sama-sama tahu, yang namanya proyek pasti ada aja kurangnya setelah dilakukan evaluasi nanti, entah pembayaran yang bermasalah, barang-barang proyek yang hilang, barang-barang proyek yang kelebihan dan mesti dikembalikan dan kasus-kasus lainnya. Mirip dengan kontraktor-kontraktor lainnya. Sperti Indonesia. Persis.
Tuh
kan saking ga ada kerjaannya, malah seperti membuat Company
Profile gini. Gpp lah yah, namanya juga ga ada kerjaan. Nah setelah kemaren
kami, tim desain, cukup kesulitan untuk mengerjakan beberapa proyek yang
revisinya sampai 6-7 kali, sekarang pekerjaan tersebut diserahkan ke Tim
Engneering dan tim-tim lain yang berada dibawah urutan metode seperti yang saya
jelaskan diatas. Jadi tim yang lain tetap sibuk bekerja sedangkan kami, tim
Desain, lowong, bahkan terkesan magabut. Kebetulan Pak Billy, sebagai
Koordinator proyek, Bu Yus, sebagai Kepala HRD, dan pak TA, sebagai kepala
Staff Engineering (Tim Desain juga masih divisi dengan Staff Engineering) sedang cuti,
makanya kabar-kabar proyek jadi sedikit sepi.
Mas
Irwan sudah memasuki hari ke3 tanpa pekerjaan yang cukup valid untuk disebut sebuah "pekerjaan" dan sibuk menaikkan menamatkan game yang ada di komputernya. Sedangkan saya sendiri tidak terlalu berani untuk
bermain game, karena posisi saya yang kurang menguntungkan. Saya tepat sekali
berada di depan pintu ruangan kami. Jadi akan terlihat sangat jelas saya
bermain game, jika ada yang masuk ke ruangan Engineering. Sedangkan posisi Mas
Irwan cukup strategis untuk melakukan sesuatu yang tidak berkaitan dengan
pekerjaan kantor, karena monitornya ditutupi oleh PC. Suatu kecurangan, kata
batin saya.
coba lihat denah di atas, posisi saya sangat rentan akan pengamatan orang-orang.
Benarlah kata orang-orang bijak : Posisi Menentukan Prestas!! -_____-"
My position |
Benarlah kata orang-orang bijak : Posisi Menentukan Prestas!! -_____-"
Lalu
apa yang saya sendiri kerjakan? Blank.
Kenapa? Saya tidak tahu. Begitulah
ceritanya kawan, kenapa saya bikin judul tulisan blank di atas, karena saya
memang benar-benar blank. Dan ini tidak ada hubungannya dengan pekerjaan yang kebetulan
tidak ada. Cerita di atas sekedar Intermezzo saja
Jiwa
dan hasrat saya ingin melakukan sesuatu, ingin berkarya, ingin membuat sesuatu.
Ingin membuat tulisan yang judulnya banyak banget, tapi bingung deskripsiin
apa aja isinya. Ingin latihan lebih dalam tentang aplikasi 3d max atau Sketchup tapi
entah kenapa mouse saya selalu berhenti 3 menit kemudian, setelah membuka
aplikasinya di laptop, lalu menekan tombol Exit.
Saya
menemukan diri saya mendapat adalah protes yang sangat hebat dari jiwa saya
yang paling dalam.
Ingin
melakukan sesuatu tapi entah kenapa pikiran saya tiba-tiba seperti tidak ada isinya.
Ingin
melanjutkan pekerjaan lain tapi mentok di “bolak-balik lihat gambar lalu exit”
Ingin
meledak rasanyaa. Ah lebay.
Setelah
itu datanglah hari ini, ternyata saya bisa move on juga. Tulisan ini
adalah buktinya. Walaupun judulnya adalah “Blank”, tapi tetap saja ini adalah
sebuah tulisan. Tulisan adalah karya. Jadi saya sedang membuat karya. Horeeee
(krik, krik, krik)
Semua
ini dimulai dari melakukan hal yang kita anggap mudah dan menyenangkan.
Mudah-mudahan
berlaku hingga tercurah semua isi dari kepala ini menjadi karya.
Rabu,
04 Juli 2013, 11:27 AM
Revisi : 08 Juli 2013, 10:57 AM cc: neng @delilaju :D
Revisi : 08 Juli 2013, 10:57 AM cc: neng @delilaju :D
No comments:
Post a Comment