Koscielny, Pencetak Gol kemenangan atas Newcastle |
Setelah memastikan diri untuk mengikuti kualifikasi
Liga Champions musim depan, Arsenal diperhadapkan dengan pertanyaan klasik :
“apa yang akan Arsenal perbuat musim depan?”. Bukan hanya pendukung Arsenal
yang penasaran akan jadi apa Arsenal musim depan, tapi juga kubu fans lawan
yang setia mengolok-olok, bahkan jika melihat kenyataan bahwa timnya tidak
mampu untuk lolos dari fase grup Liga Champions. Apakah akan puasa gelar lagi
seperti 8 tahun sebelumnya? Atau akankah membuat tonggak perubahan dengan
memutarbalikkan pendapat orang (yang mengatakan bahwa Arsenal sudah cukup puas dengan
peringkat 4 dan lolos Champion) yaitu menjadi juara, minimal di salah satu 3
kompetisi besar, Premiere League, Champions League, FA Cup (atau minimal Piala
Liga). Sebagai fans setia Arsenal yang selalu mengikuti perkembangan tim ini,
saya tentu mengharapkan hal yang pertama. Dengan melihat ucapan Gazidis dan
Wenger yang mengatakan, bahwa musim depan patut lebih dihargai dengan sebuah
trofi. Seharusnya Arsenal cukup serius untuk menjadi seorang juara.
Arsenal, 2013-2014
Apa evaluasi di musim 2012-2013 yang baru saja lewat?
Arsenal di Liga Champion |
- Skuad
Dibandingkan dengan musim sebelumnya skuad musim ini bisa dikatakan adalah tim bentukan baru lagi. Dengan keluarnya Van Persie, Arsenal seperti ditinggalkan sepertiga dari kekuatannya. Faktor keluarnya RVP adalah ketidaksepahaman mengenai perpanjangan kontrak dengan manajemen klub entah gaji atau motivasi si pemain sendiri, entahlah. Tapi justru dengan keluarnya RVP, justru membuat team work tim ini semakin bagus, dapat dilihat dari meratanya orang yang mencetak gol an assist. Walcott dan Cazorla secara luar biasa membuat double-double (assist dan gol lebih dari 10). Tidak seperti musim lalu, yang hampir setengahnya dicetak oleh RVP (30 gol). Pemain yang baru dibeli menunjukkan kapasitasnya, seperti Lukas Podolski, Santi Cazorla, Oliver Giroud, dan Monreal (yang masuk di tengah musim bertepatan dengan cederanya Kieran Gibbs). Otomatis secara tim, Arsenal lebih kuat dari musim lalu yang memang one man team.Cazorla - Giroud - Podolski
Skuad musim lalu yang ber-pakem 4-3-3, yang diisi :Szczesny/Vito Mannone, Sagna/Jenkinson, Vermaulen, Per (Kos), Gibbs, Song, Arteta/ Ramsey, Wilshere /Rosicky, Gervinho, RVP, Walcott; sedikit bertransformasi dengan 4-3-3 (atau terkadang 4-4-2) yang diisi : Szczesny/ Fabiasnky, Koscielny/Vermaulen, Per, Gibbs/Monreal, Sagna (terkadang Ramsey), Arteta, Wilshere/Rosicky, Cazorla, Ramsey/ Podolski, Giroud, Walcott/ Gervinho. Pemain-pemain yang lain cenderung jarang dimainkan hanya dimasukkan sebagai pemain pengganti di sisa menit terakhir, atau ajang Piala Carling atau sisa penyisihan grup UCL. - Kompetisi
Arsenal musim ini mengumpulkan poin 73, lebih tinggi 6 poin dari musim lalu (67), dapat Arsenal simpulkan jika Arsenal memang baik musim ini. Arsenal lagi-lagi merayakan St. Totteringham’s day setelah unggul 2 poin atas Tots di papan klasemen, yang membuat mimpi Tots berlaga di Liga Champions terkubur dalam-dalam.
Secara garis besar, Arsenal tidak memiliki amunisi yang cukup untuk bersaing di Liga Primer, melihat perbedaan poin yang sangat besar dengan MU. Di piala Carling secara mengejutkan Arsenal dihentikan oleh Bradfort City dengan Adu penalty. Di piala FA Arsenal juga terhenti secara mengejutkan dari Blackburn Rovers. Arsenal justru membuat kejutan di Liga Champions musim ini, dengan kepala tegak, Arsenal disingkirkan oleh Munchen (finalis musim ini). Pada pertandingan awal memang mengecewakan Arsenal dikalahkan dengan skor 1-3 di Stadion Emirates, tapi secara luar biasa Arsenal membalikkan keadaan dan berbaik unggul 2-0 di Kandang Munchen. Namun agregat gol yang memupus keinginan Arsenal untuk mengangkangi Munchen. - Internal Team
Tidak ada masalah yang terjadi musim ini, rumor basi dipecatnya Arsene Wenger oleh kubu luar yang tidak benar-benar mengenal Arsenal, masih terdengar. Justru gossip Wenger akan melatih Madrid atau PSG di musim depan yang lebih kencang bunyinya, tapi langsung ditampik oleh sang Profesor. Yang unik adalah, momen setelah kalah dari Munchen, Arsene Wenger membuat keputusan yang agak menarik, namun saya sendiri agak ngeri sebenarnya, yaitu : mencadangkan Szczesny dan Vermaulen yang dinilai tampil kurang konsisten, padahal mereka tidak cedera. Vermaulen, sebagai Kapten tim, bahkan sampai pertandingan terakhir masih dicadangkan. Szczesny perlahan tapi pasti, seiring dengan cederanya, Fabiansky yang tampil sangat baik di 5-6 pertandingan sebelumnya, akhirnya merebut kembali posisi sebagai kiper utama.
Dengan hasil yang masih sama dengan musim-musim
sebelumnya, yaitu Arsenal belum mendapatkan gelar, Arsenal seharusnya mensyukuri
satu hal, yaitu : dengan konsisten Arsenal selalu berada di 4 besar selama 17
tahun. Memang secara kasat mata, itu terdengar sepele, namun lihatlah
pesaing-pesaing Arsenal. Bayangkan bertahun-tahun Everton tidak pernah lolos ke
UCL, padahal skuad everton musim ini sungguh menjanjikan, diisi oleh
pemain-pemain brilian seperti Fellaini, Bainess, Pienaar, dll. Lalu Liverpool,
bayangkan uang yang sudah dikeluarkan untuk mencapai ambisi mereka masuk ke 4
besar, dengan adanya pemain-pemain jenius seperti Suarez, Strurridge, Gerrard,
Coutinho, dll seharusnya mereka juga berhak untuk salah satu tiket itu. Dan
yang paling terakhir adalah Tots, tim yang satu ini adalah tim yang pastinya
sangat kecewa. Karena mereka sebelumnya, sempat beberapa pekan berada
diperingkat 4 bahkan peringkat 3. Dan dibantu oleh materi pemain seperti Bale,
Adebayor, Lennon, Lloris, Verthongen, dll sepertinya adalah hal mustahil Arsenal
bisa mengalahkan mereka.
Memang jika berbicara mengenai gelar, dapat berada di
4 besar bukanlah sebuah gelar, tapi itu adalah sebuah anugerah dan juga kesuksesan
Arsenal mengubah mainset orang, jika ingin berada di level atas, maka tim itu
harus membeli pemain yang mahal dan hebat. Lihatlah United, City, Chelsea yang
berada di atas Arsenal, yang perlu belanja besar untuk jadi tim hebat. Dengan
materi yang bisa dibilang kelas 2 tapi Arsenal mampu berada di Liga Champion.
Proud with that fact.
Arsenal, 2013-2014
Bicara mengenai musim 2013-2014 adalah bicara
mengenai tim yang terbentuk mental dan team worknya di musim sebelumnya dan ternyata
cukup memberikan respon yang baik sebagai salah satu tim yang akan bersaing di
liga Primer Inggris, FA dan Carling, dan jika beruntung, akan melangkah jauh di
UCL musim depan. Tapi dengan syarat, Arsenal juga cukup memberikan perhatian
yang lebih di bursa transfer. Karena Arsenal masih butuh ditambal di beberapa
lini, seperti posisi Defensive Midfileder dan posisi Full back kanan, untuk
mewanti-wanti kepergian Sagna yang habis kontaknya musim depan. Sisanya cukup
mematangkan mental dan juga menjaga momentum luar biasa yang dibawa dari musim 2012-2013.
Selebrasi Perpanjangan Kontrak Theo Walcott :) |
Kelemahan Arsenal dari musim-musim sebelumnya adalah kebiasaan
menjual pemain yang di musim sebelumnya bermain fantastis dan sudah nyetel
dengan Arsenal ways (bermain cepat, dan pintar dalam membuka ruang) dan
berlabel pemain bintang. Akibatnya setiap musim, Wenger seperti sedang mengajari
setiap pemain baru yang masuk, untuk bisa menyesuaikan diri dengan model
bermain Arsenal. Menjual pemain sebenarnya bukan tanpa sebab, itu dilakukan
(menjual pemain) untuk mencegah pemain pindah secara gratis seperti Flamini
(pindah ke Milan dengan status free transfer); atau faktor dari pemainnya
sendiri yang memang ingin pindah, seperti Fabregas; atau juga faktor umur, yang
sempat diberlakukan oleh Wenger pada Pires, Ljungberg, dan Henry. Namun entah
kenapa tidak berlaku buat Rosicky (my fave's one)
Kelemahan diatas sepertinya tidak akan terulang lagi
di musim depan, karena menurut hemat saya Arsenal tidaklah mempunyai pemain
yang benar-benar berstatus bintang pada saat ini. Yang ada hanyalah pemain muda
yang berpotensi sebagai bintang dimasa depan seperti, Wilshere, Gibbs, dan
lainnya. Dan tentunya klub-klub besar juga ogah-ogahan untuk mau memoles pemain
muda seperti itu untuk menjadi bintang. Kan lebih baik jika mereka merekurt
pemain yang sudah jadi. Jadi untuk saat ini, peluang pemain keluar dari Arsenal
sepertinya mengecil. Terkecuali untuk kasus Thomas Vermaulen, yang belakangan
dicadangkan. Saya juga belum mengerti kenapa sampai pertandingan terakhir
Vermaulen blm diberi kepercayaan, padahal jika memang landasannya ingin
memberikan peringatan kepada Vermaulen, seharusnya cukup dengan 2-3 partai
saja. Apakah Wenger berjaga-jaga jika Vermaulen akan menjadi The Next Captain who sold? atau apakah
memang ingin membagi rata porsi bermain dengan Koz dan Per? Tidak ada yang
tahu. Waktu yang akan menjawab kemana Vermaulen musim depan berada. Saya pribadi
tetap menginginkan dia dalam tim, karena statusnya sebagai kapten, keberadaannya
akan sangat mempengaruhi performa tim nantinya.
Jovetic |
Benteke |
Untuk pemain baru yang sedang diincar, akan sangat
memuaskan jika memang Arsenal mempunyai kesepakatan dengan Fiorentina soal Jovetic,
atau Aston Villa soal Benteke, atau Malaga soal Isco (terbayangkan oleh saya
Trio Cazorla-Monreal-Isco J).
Dengan hadirnya pemain yang berlabel bintang seperti ini, saya yakin tim yang
ada akan semakin termotivasi untuk memenangkan sesuatu musim depan. Memang jika
melihat pos yang akan sudah dijejali oleh pemain-pemain macam Walcott,
Podolski, Gervinho, Giroud, dan Ox. Mungkin nantinya akan terjadi persaingan
dalam tim. Namun tidak apa-apa, toh itu juga yang terjadi pada musim-musim
dimana Arsenal merajai Liga Inggris, dimana pemain bagus juga mengisi bench. Dan untuk hal itu saya sepenuhnya
yakin dengan cara Arsene Wenger nanti menyusunnya.
Tahun terakhir Bacary Sagna |
Untuk pemain yang diepas, sepertinya Arshavin,
Chamakh, Squillaci, Andre Santos, Bendtner sudah saatnya untuk benar-benar
pergi, mengingat sulitnya untuk menembus skuad utama Arsenal (saya pribadi
sangat menyayangkan Arshavin, I love the way this player change the game).
Untuk pemain seperti Ryo, Eisfield, Gnabry, sepertinya akan diloan, atau
mungkin juga Ox, jika bintang2 yang diatas tadi benar-benar didatangkan.
Kompetisi musim depan akan semakin sulit, dengan
keinginan tim-tim lain yang juga sangat terasa ambisinya untuk meraih juara,
bahkan untuk sekedar menggeser posisi penghuni top four. Chelsea akan sangat berbahaya dengan (jika kembali)
Mourinho-nya, dan juga pemain-pemain bintang yang dimilikinya. MU dengan
ke-stabilannya. City dengan kekuatan dananya. Walau saya cukup yakin MU dan
City akan kurang bersaing musim depan dengan melihat faktor pelatih hebat yang
tidak mereka punya. Dan jangan lupa Tots, tapi itu dengan ketentuan Bale belum
pindah, hehe. Liverpool juga akan berbahaya, tapi saya cukup yakin, maksimal
hanya akan menembus 4 besar. Untuk Everton, sayangnya, sepertinya musim ini
adalah musim terakhir mereka berada di atas seteru mereka, Liverpool, karena lagi-lagi
karena faktor pelatih, ya David Moyes yang hijrah ke MU.
Arsene Wenger |
Dengan melihat peluang di atas, dengan carut marutnya
internal semua tim, dimana semua tim akan mempunya pelatih baru kecuali Arsenal
dan Tots, seharusnya Arsenal mampu membuat momen baik ini menjadi sebuah
kesempatan untuk meraih sukses.
Berharap Arsenal mampu menunjukkan karakternya sebuah tim yang dibangun berdasarkan team work, kepercayaan, dan juga mental yang bagus untuk mengalahkan tim yang dibangun dengan kemewahan dan cara bermain pragmatis di musim depan, dan akhirnya akan meraih gelar juara yang sudah lama fans rindukan J. Come on You Gooners. VCC.
No comments:
Post a Comment