Friday, September 13, 2013

Paling kesel kalau…


Pernah ga merasa, jika tindakan orang lain atau hal-hal yang terjadi di sekitar kita terasa tidak masuk akal? Merasa kalau apa yang dilakukan orang lain itu tidak sesuai dengan norma yang seharusnya terjadi (atau memang karena ego pribadi anda saja yang membuat tindakan tersebut masuk dalam kelompok “norma yang berlaku" ? hehe).
Memang benar, tidak semua hal yang terjadi di dunia ini sudah ada aturan bakunya, tentang bagaimana tindakan yang seharusnya dilakukan. Tapi entah kenapa mulut, pikiran dan sanubari saya bergejolak untuk berkomentar tentang hal-hal yang terlihat rancu dan aneh di mata saya.
Atau mungkin sebenarnya hal tersebut terasa “aneh” juga oleh anda? Entahlah. Kalau kita berpikiran sama, berarti benar adanya jika hal tersebut tidaklah lasim, tapi kalau ternyata hal itu terasa "biasa aja" bagi anda. Berarti anda juga aneh, atau saya yang aneh? :p Ah sudahlah, makin berbelit-belit saja sepertinya. Mungkin hanya saya aja yang lagi iseng untuk memperhatikan, melihat, merenungkan, bahkan merumuskannya :D 

Yang jelas saya itu paling kesel kalau :
  • Ada orang yang merokok ketika mengendarai motor
    Ini keselnya minta ampun deh kalo sampai kesundut ama rokok si kampret dungu yang lagi asik bawa motor sambil merokok. Tampangnya sih biasanya normal-normal aja, soalnya ketutupan oleh seragam “manusianya”.
    Apa salahnya sih dia berhenti sejenak untuk mengisap rokoknya, tidak ada yang melarang kan? Seleranya dia pas memilih helm adalah dia tidak akan pernah berniat untuk membeli helm full face, karena apa? karena helm itu bisa mengganggu aktifitas merokok-nya di atas motornya. Mungkin mereka pikir kalau merokok di atas motor itu keren. Padahal bagi saya, perilaku merokok di atas motor itu tidak lebih dari perilaku primata yang dibawa-bawa ke lingkungan manusia.
  • Ada Marketing yang meminta gambar seenak jidat
    Bagi mereka yang bekerja di RnD (research and development) pasti akrab dengan kata "dikejar deadline". Rnd adalah peluru dari sebuah perusahaan, merekalah yang nantinya membuat inovasi-inovasi baru produk perusahaan. RND ini bisa berupa Tim gambar kerja, kreator logo, kreator spanduk, dll.
    Nah menjadi masalah jika divisi RND dan Marketing bentrok. Marketing meminta gambar atau desain secepat mungkin, padahal pekerjaannya, misalnya, baru diberikan beberapa waktu yang lalu. Jika ada masalah tentang proyek, tiba-tiba saja mereka datang ke divisi RND, nah jika berhasil, sepertinya tidak ada tuh feed-back dari mereka-nya, bahkan sekedar untuk toast atas goalnya project. Memang tanggung-jawab marketing itu berat (emang divisi lain kagak?) dan secara keseluruhan memang Marketing-lah yang berada di atas (dibawah Bos tentunya :D ), tapi jika ada kesalahan yang terjadi, divisi desain-lah yang selalu dicecer. Seharusnya kan bisa diatur dengan baik antara pengaturan jadwal yang rapi, input dan output yang terorganisir, menghilangkan intercept marketing yang langsung terjun ke tim RND, membuat prosedur yang jelas, dll. Cuma terkadang memang Marketing-marketing ini sudah terlalu sulit untuk diberitahu.
  • Ada yang merayakan Valentine Day secara berlebihan.
    Suatu ketika adalah seoran pria yang sedang PDKT dengan seorang wanita, di bulan Desember/Januari, melihat perkembangan cintanya yang sedang tumbuh dengan mekar dan direspon dengan baik pula oleh si wanita, maka si pria meminta saran kepada temannya tentang kapan waktu yang tepat untuk menyatakan cinta. Kebetulan temannya ini adalah seorang yang sangat antusias dengan Valentine Day, mereka pun memulai percakapan :
    Pria : Bro, si A udah semakin respon nih sama gw, gmn menurut lu men? Tembak sekarang nih?
    Teman dekat : Wah pas bgt bro, kan bentar lagi Palentin dei, tembaknya pas hari itu aja, ajak makan di resto mana gitu, bikin romatis deh.
    Pria : Ah belum siap bro, mana duit udah kepake buat bayar cicilan lagi. Hati juga masih blm terlalu yakin nih, masih butuh waktu..
    Teman dekat : Jiahh, gpp lh, hajar aja, kapan lagi coba, udah pas palentin, hari Sabtu pula. Aduh, ayolah..
    Pria : Aduh gimana yah, tunggu bentar lagi deh, tunggu bnr2 siap
    Teman dekat : ih kapan lagi coba, nanti kalau udah lewat Palentin mah udah "kurang gregetnya"
    Percaya ga, hampir semua orang sependapat jika harinya menyatakan cinta itu ada di hari Valentine? Jadi artinya di hari Valentine itu orang "harus" saling mengasihi. Ihh males bgt kan? Apaan coba. Menurut saya, hari kasih sayang itu setiap hari, dan kalau pun anda memerlukan ada momen khusus untuk merayakan hari kasih sayang, itu bisa diciptakan sendiri.
    Bukankah lebih romantis jika kalian memiliki "Valentine Day Pribadi"? Misalnya Parjo's day yang dirayakan setiap 16 Maret oleh Parjo dan Ordul, kan Eksklusif :)
  • Ada yang membuat "polusi suara" di jalan raya.
    Masih seputar etika berkendara di jalan raya, mengingat hampir 4 jam dalam sehari kita pasti berhubungan dengan jalanan, entah ketika kita berkendara, melakukan aktifitas jual-beli, bekerja, atau untuk sekedar nongkrong di pinggir jalan yang lagi booming di Jakarta (sepel, la'son, indomat, dll). Kita semua pasti sering mendengar suara bising knalpot dari kendaraan yang sengaja dimodif, agar mengeluarkan suara yang bising, terutama motor (kalau dikampung saya, Tarutung (Sumatera Utara) sana, motor artinya mobil sedangkan kereta artinya motor, jadi buat pembaca kelahiran kampung saya jangan sampai salah yah :p ). Itu yang saya heran, sebenarnya yang punya motor itu ga pusing apa dengar suara knalpotnya sendiri? Bayangkan jika anda sedang berada tepat di belakang motor dengan knalpotnya berisik tersebut? Ughh, rasanya pengen ambil selang, trus taro ke kupingnya, biar dia dengar sendiri gimana rasanya. Asli males bgt liat orang-orang yang sengaja modif knalpotnya supaya (mereka pikir) motornya keren. Biasanya sih yang motornya "kere" yang dimodif seperti ini, mereka butuh semacam pengakuan atas partisipasinya di jalan raya. Padahal mah jauh bgt dari "kelihatan keren", yang saya lihat justru orang yang modif knalpotnya seperti ini adalah orang-orang kurang kerjaan sekaligus conge'an (istilah buat orang yang punya penyakit di telinga).
    Saya ga pernah mengerti kenapa ada orang-orang seperti ini di muka bumi.

No comments:

Post a Comment